Sejak kecil, Pak Tarno hidup sendiri. Ayahnya meninggal dunia sedangkan ibunya pergi meninggalkannya karena tergoda lelaki dari desa lain. Karena tidak mampu membeli beras, ia hanya bisa makan jagung.Pada umur 10 tahun, Sutarno nekat merantau ke Jakarta sendirian. Karena tidak punya cukup uang, awal tahun 1970-an ia pergi dengan menumpangi kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi, kebetulan kereta barang itu transit di Stasiun Losari Brebes. Di Jakarta, ia bekerja sebagai penjual minyak tanah keliling, kemudian beralih bekerja sebagai penjual martabak bulat-bulat keliling. Ketika berjualan martabak keliling ia mempunyai trik untuk menarik anak-anak untuk membeli dagangannya yaitu setelah dagangannya habis ia akan mempertunjukan sulap
Sabtu, 15 April 2017
No telepon pak Tarno Sulap
Sejak kecil, Pak Tarno hidup sendiri. Ayahnya meninggal dunia sedangkan ibunya pergi meninggalkannya karena tergoda lelaki dari desa lain. Karena tidak mampu membeli beras, ia hanya bisa makan jagung.Pada umur 10 tahun, Sutarno nekat merantau ke Jakarta sendirian. Karena tidak punya cukup uang, awal tahun 1970-an ia pergi dengan menumpangi kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi, kebetulan kereta barang itu transit di Stasiun Losari Brebes. Di Jakarta, ia bekerja sebagai penjual minyak tanah keliling, kemudian beralih bekerja sebagai penjual martabak bulat-bulat keliling. Ketika berjualan martabak keliling ia mempunyai trik untuk menarik anak-anak untuk membeli dagangannya yaitu setelah dagangannya habis ia akan mempertunjukan sulap Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4
Sejak kecil, Pak Tarno hidup sendiri. Ayahnya meninggal dunia sedangkan ibunya pergi meninggalkannya karena tergoda lelaki dari desa lain. Karena tidak mampu membeli beras, ia hanya bisa makan jagung.Pada umur 10 tahun, Sutarno nekat merantau ke Jakarta sendirian. Karena tidak punya cukup uang, awal tahun 1970-an ia pergi dengan menumpangi kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi, kebetulan kereta barang itu transit di Stasiun Losari Brebes. Di Jakarta, ia bekerja sebagai penjual minyak tanah keliling, kemudian beralih bekerja sebagai penjual martabak bulat-bulat keliling. Ketika berjualan martabak keliling ia mempunyai trik untuk menarik anak-anak untuk membeli dagangannya yaitu setelah dagangannya habis ia akan mempertunjukan sulap
Sejak kecil, Pak Tarno hidup sendiri. Ayahnya meninggal dunia sedangkan ibunya pergi meninggalkannya karena tergoda lelaki dari desa lain. Karena tidak mampu membeli beras, ia hanya bisa makan jagung.Pada umur 10 tahun, Sutarno nekat merantau ke Jakarta sendirian. Karena tidak punya cukup uang, awal tahun 1970-an ia pergi dengan menumpangi kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi, kebetulan kereta barang itu transit di Stasiun Losari Brebes. Di Jakarta, ia bekerja sebagai penjual minyak tanah keliling, kemudian beralih bekerja sebagai penjual martabak bulat-bulat keliling. Ketika berjualan martabak keliling ia mempunyai trik untuk menarik anak-anak untuk membeli dagangannya yaitu setelah dagangannya habis ia akan mempertunjukan sulap
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar